5 Film Teman Melewati Tengah Malam

"I never sleep, 'cause sleep is the cousin of death"

Sebuah baris dari lirik lagu "NY State of Mind" dari Nas ini seringkali menjadi pembenaran buat saya sebagai mahasiswa yang hobi begadang ketika ditanyai “guh,belum tidur ?” oleh salah seorang teman lewat YM. Kebiasaan ini mungkin bukanlah sebuah "syndrome" yang cocok untuk dikeluhkan di jejaring sosial. Sadar atau tidak sadar nantinya anda akan butuh teman untuk menanti datangnya kantuk itu karena besok masih ada kuliah/kerja mungkin. Untuk urusan menghabiskan malam mungkin menonton film menjadi rutinitas saya di perantauan yang tak kunjung pulang ini maprend. Berikut ini saya merekomendasikan 5 film yang sekiranya cocok untuk menghabiskan segelas jumbo Milo hangat sembari menunggu sahur maprend maprend.


 
Tokyo Drifter (1966) / Seijun Suzuki

Saran pertama saya jatuh kepada film arahan sutradara influential jepang Seijun Suzuki.Ketika mudanya,Seijun Suzuki  mungkin tak heran menggilai "M" Fritz Lang atau paling tidak film film hitchcock sebelum Psycho.Bercerita tentang Tetsuya "Hondo"  kaki tangan Yakuza yang mendadak jobless karena gang nya yang dideaktifkan oleh sang bos,mendadak direkrut oleh bos gang rival bebuyutannya yang berbuntut pada serangkaian pengejaran terhadap dirinya.Salah satu masterpiece Nikkatsu Noir favorit saya setelah Branded to Kill.


She's Gotta Have It (1986) / Spike Lee

Apakah kesan pertama anda ketika melihat Mars Blackmon di beberapa Air Jordan Advertisement ? Mungkin anda akan mengira bahwa Spike Lee sengaja didandani untuk beberapa iklan komersial Air Jordan.Bukan,bukan itu faktanya.Spike Lee menjadi bintang iklan Air Jordan setelah memerankan Mars Blackmon di film yang juga ia sutradarai sendiri.Sosok Mars Blackmon beberapa tahun kemudian menjadi  seorang cult living legend di kalangan Jordan head atau mungkin semua sneaker head tanpa pengecualian.Anyway lepas dari semua embel-embelnya , film ini bercerita tentang cinta segiempat dimana ketiga pemuda jatuh cinta pada wanita yang sama.Oh ya,seperti biasa Spike Lee tidak lupa menyisipkan adegan ranjang erotis yang menjadi ciri khasnya,well nuff said.

 
Hobbo With A Shotgun (2011) / Jason Eisener

Dystopia versi Jason Eisener dimana mungkin dari kedua film sebelumnya,ini yang paling bisa dinikmati tanpa terlelap sebelum layar anda jadi biru pocari sweat. Crooked cops,pedophile santas,snuff film maker and lot of scumbags menjadi target tembak empuk bagi seorang bummer yang tiba tiba menjadi Robocop kota tersebut karena tak adanya keadilan yang tegak. Oh ya beberapa adegan serta pengambilan gambar film ini sedikit banyak mengingatkan saya pada Kickass nya Matthew Vaughn. One of My Best of 2011,RUSUH CUK !

 
Sougen no Ko Tenguri (1977) / Yasuo Ôtsuka

Bercerita tentang persahabatan seorang penggembala dan sapinya yang nantinya akan berpisah karena suatu hal. Film ini merupakan film pendek pre-ghibli berdurasi 22 menit yang juga ditukangi oleh Hayao Miyazaki sang empunya Studio Ghibli. Storyline film ini mengingatkan pada Heidi sebuah film klasik tahun 1937.

 
The Last Day of The Disco (1998) / Whit Stilman

The Last Days of The Disco merupakan film ketiga dari rangkaian “Doomed Bourgeois-In Love Series” -nya Whit Stilman yang diawali dengan Metropolitan berlanjut pada film kedua yaitu Barcelona. Terinspirasi dari pengambilan gambar disco scene di Barcelona,film ini bercerita mengenai romansa,persahabatan dan konflik yang timbul di disco club tempat para pemeran biasa menghabiskan malam hingga hari terakhir disco movement kehilangan taringnya. Mata saya terlalu dimanjakan dengan paras cantik Chloe Sevigny dan Kate Beckinslate muda. Nilai Plus dari film ini juga terletak di departemen Soundtrack yang mungkin bisa disandingkan dengan Amateur, Jackie Brown atau bahkan Trainspotting yang juga berasal dari era 90an.(NvN)

No comments:

Post a Comment